Kalau tidak keliru, dan memang belum kukonfirmasi
melalui literatur maupun gugel, di usia 24 tahun, bung Karno mengambil sikap
yang penuh keberanian dengan berpidato di atas podium mengatakan “Kita harus
merdeka sekarang!”. Kurang lebih begitu ucapannya yang menyebabkan bung Karno
dijebloskan ke penjara untuk pertama kalinya. Beberapa tahun kemudian membuat
pledoi yang sangat terkenal, yaitu Indonesia
Menggugat. Isi pledoi yang masih menancap dalam sanubariku ialah perkataannya
bahwa Indonesia akan merdeka saat terjadi perang Pasifik. Dan nyata terjadi beberapa
tahun kemudian.
Apakah bung Karno seorang klenikus (hehe bahasa kerennya ahli metafisika)? Tentu saja bukan. Bung
Karno membaca fenomena ekonomi-politik dunia saat itu.
Lho,
tulisanku kok jadi ngelantur gini. Sudah cukup, sejujurnya, tulisan ini mau
kutulis untuk Novia Kristiana. Beberapa jam yang lalu, setidaknya melalui
perhitungan kalender matahari, ia memasuki usia 24 tahun. Seorang perempuan,
punya energi yang besar dan cita-cita setinggi langit. Aku dan beberapa kawan,
menyiapkan kejutan kecil. Sepele memang, sepercik hujan, 3 telor, 15 lilin, dan
sebuah boneka bertoga. Setidaknya, begitulah cara kami—kawan-kawan yang
tergabung dalam Lembaga Kesenian Wayang Benges—merayakan ulang tahun sahabat
kami.
Boneka bertoga itu bukan tanpa makna. Dua kali, ia
harus menunda wisudanya yang bertepatan dengan tanggal kelahirannya, 18
November, karena ia lebih memilih memikirkan keadaan bangsa Indonesia yang
karut marut, dan berusaha untuk mengubahnya. Begitulah kenapa aku membuka
tulisan ini dengan menyebut nama Bung Karno sang Bapak Bangsa. Bukan bermaksud
menyamakan, tetapi, semangat, jiwa, dan keberaniannya bisa dikatakan mirip,
hanya saja situasi dan kondisi yang dihadapi berbeda. Tetap saja aku menganggapnya
sebagai perempuan hebat.
Aku tidak hiperbola, memang cita-citanya sangat
tinggi. Dan ia tak pernah takut untuk jatuh. Lagi-lagi aku ingat perkataan bung
Karno, “Gantungkanlah cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi
langit... Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh diantara bintang-bintang.”
Ingatlah pesan bung Karno itu, tidak perlu takut
untuk jatuh, sebab kalau pun jatuh, kamu akan jatuh diantara bintang-bintang. Megah
bukan? Tentu saja jatuh yang penuh estetika dan kehormatan.
Akhir kata, selamat ulang tahun dan segeralah
wisuda.
Jogja, 18 November 2015
0 comments:
Post a Comment