Wayang Karakter untuk Gus Hilal

Wayang Karakter Gus Hilal

Demi Tuhan, saya bersaksi orang ini adalah orang baik dan tidak pernah neko-neko. Kenapa di awal tulisan saya harus bersaksi seperti itu? Begini ceritanya.

Saya mengenal beliau saat masih kuliah S1, sedangkan beliau sudah hampir lulus S2. Usia kami terpaut jauh, sekira 10 tahun. Sejak saya mengenalnya, beliau tidak pernah absen menunaikan ibadah sholat. Begitu azan berbunyi, beliau memang tidak langsung sholat, tetapi menyalakan sebatang rokok, menghisapnya sampai tuntas, kemudian mengambil air wudlu dan baru menunaikan ibadah sholat. Tidak hanya itu, beliau juga rajin menjalankan puasa sunah Senin-Kamis, serta ibadah-ibadah lain sesuai dengan ajaran agamanya. Perlu digarisbawahi, hal itu dilakukannya bukan untuk pencitraan, melainkan ketaatannya pada Tuhan.

Saat ini, beliau telah lulus S2 dan mengajar di Pondok Pesantren Raudlatul Ulum I di Gondanglegi, Malang, Jawa Timur. Tiga hari yang lalu, beliau tiba-tiba mengirimkan pesan pendek pada saya, meminta untuk dibuatkan wayang dengan karakter dirinya, tentu saja itu adalah suatu kehormatan tiada tara. Tetapi beliau mengajukan sebuah syarat: jangan mengaplodnya di fesbuk. Janji itu saya penuhi, karakter wayang yang sesungguhnya tidak saya aplod, yang saya aplod kali ini adalah karakter wayang sosok imitasi atas dirinya.

Janji saya sudah terpenuhi. Sekarang giliran saya menagih janji beliau, yang pada tahun 2015 berjanji untuk segera mengirimkan undangan pernikahan, tetapi sampai hari ini, tidak ada sama sekali undangan dari beliau. Hal ini membuat saya bertanya kepada Tuhan: "Ya Tuhan, kenapa orang sebaik dan setaat beliau jauh dari jodoh?"

Saya berharap, Tuhan segera memberikannya jodoh di usianya yang hampir menginjak kepala empat. Mohon doanya kawan-kawan sekalian.