Tibunjogja/Kurniatul Hidayah |
Laporan Reporter Tribun Jogja, Kurniatul Hidayah
TRIBUNJOGJA.COM, BANTUL - Tiga
buah wayang berada di genggaman Jantan Putra Bangsa (29).
Disodorkannya ketiga benda tersebut kepada Tribun Jogja yang berkunjung ke Sanggar Wayang Benges,
di Jalan Prapanca 1E, Ngestiharjo, Kasihan, Bantul, Selasa (9/2/2016).
Ada yang berbentuk sosok Werkudara, Semar, dan satu lagi
memiliki bentuk yang jauh dari karakter pewayangan.
"Ini adalah bentuk wayang suket yang tradisional,"
jelas Jantan sembari memainkan wayang berukuran kecil tersebut.
Seluruh wayang buatan jantan terbuat dari suket atau rumput. Hal
tersebut yang akhirnya membuat wayang tersebut berjuluk wayang suket.
Alumnus Filsafat, Universitas Gadjah Mada (UGM) tersebut, enggan
menyebut dirinya maupun komunitas Wayang Benges sebagai pencipta wayang
suket.
Menurut penuturannya, jauh sebelum ini, wayang suket sudah ada.
Bahkan rumput kering yang dianyam hingga menyerupai karakter dan
bisa dimainkan layaknya pertunjukan dalang wayang tersebut,
sebenarnya adalah permainan tradisional masa kecil nenek moyang kita.
"Kami di sini sebagai pengembang, bukan pencipta. Kami
ingin semua orang mengetahui wayang suket, bahkan membuat mereka untuk belajar
membuat sendiri permainan ini ketika kami melakukan workshop keliling Indonesia. Workshop
tersebut kami gelar sebelum mementaskan pertunjukan wayang," bebernya.
Usahanya mengenalkan wayang suket tersebut tak terhenti di
Daerah Istimewa Yogyakarta saja.
Mereka bersama wayang suket telah menjelajah dari Bandung,
Surabaya, Kediri, Sulawesi Selatan, hingga ke Bangkok Thailand.
Pria yang menjabat sebagai Manajer
Operasional Wayang Benges tersebut, mengaku senang bisa mewujudkan
keinginannya untuk mengenalkan wayang suket.
Bentuknya yang unik, menarik, dan berbeda mampu memikat
anak-anak zaman sekarang yang lebih banyak menghabiskan waktu untuk bermain
gadget.
Beberapa tahun terakhir ini, ia dan rekan-rekannya sedang
mengembangkan wajah baru wayang suket.
Tidak lagi berbentuk tradisional, kini mereka memiliki wayang
seukuran wayang kulit pada umumnya dengan bentuk werkudara dan semar.
"Pengerjaannya membutuhkan waktu satu bulan untuk tiap
wayang berbentuk karakter pewayangan ini. Hal tersebut karena memang teknik
pengerjaannya lebih rumit dari pada wayang suket tradisional," ujar pria
yang juga seorang enterpreneur tersebut.
Perjalanan Jantan beserta komunitas Wayang Benges
dalam memperkenalkan wayang suket ke masyarakat, terangkum dalam website mereka
di www.wayangbenges.com. (tribunjogja.com)
Artikel ini
telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Jantan
Keliling Indonesia Kenalkan Cara Bikin Wayang Suket.
0 comments:
Post a Comment