(Sajak ini dimuat di majalah Senthir edisi khusus Dies Natalis GMNI)
Tergeletak tak berdaya
berselimut sarung kotak-kotak
hitam putih warnanya.
Terlihat pucat pasi wajahnya.
Sebentar kemudian memerah wajahnya
tersipu karena malu.
Malu dan layu.
Lembut senyum menghias bibir
menutupi rasa sakit
yang tengah menggerogoti tubuhnya.
Kulambai tangan
bergegas hilang dari pandang
sambil berucap: “semoga cepat sembuh”.
Jogja, 2010
0 comments:
Post a Comment