Foto: Dok. Rijsttafest |
medcom.id, Jakarta: Sebuah festival bertema sejarah yang bertajuk Rijsttafest
akan digelar di Semarang. Rijsttafest coba menggugah perhatian generasi muda
pada sejarah bangsa, terutama sejarah Indonesia-Belanda.
Rijsttafest seri pertama diadakan di Semarang dengan tema "Jalan Raya Pos" yang merupakan transportasi periode awal yang dibangun Belanda. Acara ini akan berlangsung pada 22 dan 23 November 2016 di Gedung Oudetrap dan Taman Srigunting. Acara ini rencananya diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Setelah melakukan survei terhadap generasi muda di Indonesia, beberapa lembaga seperti Centre For Indonesia Risk Studies (CIRiS), PARA Syndicate, dan Syarikat Indonesia merancang bentuk aktivitas yang dapat menarik perhatian generasi muda dengan cara yang mudah diterima.
Rijsttafest seri pertama diadakan di Semarang dengan tema "Jalan Raya Pos" yang merupakan transportasi periode awal yang dibangun Belanda. Acara ini akan berlangsung pada 22 dan 23 November 2016 di Gedung Oudetrap dan Taman Srigunting. Acara ini rencananya diresmikan langsung oleh Perdana Menteri Belanda Mark Rutte.
Setelah melakukan survei terhadap generasi muda di Indonesia, beberapa lembaga seperti Centre For Indonesia Risk Studies (CIRiS), PARA Syndicate, dan Syarikat Indonesia merancang bentuk aktivitas yang dapat menarik perhatian generasi muda dengan cara yang mudah diterima.
"Hasil survei ini sangat menarik dalam
banyak sisi yang penting. Persepsi generasi muda memunculkan bagaimana mereka
melihat sejarah dengan caranya, bagaimana kultur dari luar mempengaruhi pikiran
dan tindakan, hingga bagaimana mereka menjiwai nasionalisme,” ujar Erwin
Endaryanta selaku Direktur CIRiS (Jakarta) dalam keterangan tertulisnya.
Acara Rijsttafest akan didukung oleh komunitas
lokal seperti komunitas Sejarah (Lopen, OASE, KPS), komunitas sepeda onthel,
komunitas Sketchwalk, IRPS, Night Carnival, Komunitas Harapan, dan Wayang
Benges.
Komunitas lokal ini hadir memeriahkan rangkaian seperti diskusi bertema "Ingatan Kolektif, Sejarah, dan Persepsi Hubungan Indonesia dan Belanda: Menuju Rekonsiliasi Masa Lalu dan Membangun Sejarah Masa Depan."
"Rijsttafest akan mengajak pengunjung kembali mengingat apa makna sejarah dan menjadikan sejarah generasi muda yang lebih baik dengan mengingat sejarah bangsanya," ujarnya.
Tak hanya itu, kuliner di Indonesia juga memiliki sejarah yang terkandung di dalamnya. Dalam Rijsttafest, dibuka kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati 10 sajian khas tersebut secara gratis.
Pengunjung juga dapat mengikuti pembuatan wayang suket yang didampingi oleh seniman asal Yogja, Jantan Putra Bangsa. Pengunjung akan diajak mendengarkan kisah wayang, seluk-beluk wayang suket, hingga pembuatannya dan membawa pulang wayang yang telah dibuatnya masing-masing.
Komunitas lokal ini hadir memeriahkan rangkaian seperti diskusi bertema "Ingatan Kolektif, Sejarah, dan Persepsi Hubungan Indonesia dan Belanda: Menuju Rekonsiliasi Masa Lalu dan Membangun Sejarah Masa Depan."
"Rijsttafest akan mengajak pengunjung kembali mengingat apa makna sejarah dan menjadikan sejarah generasi muda yang lebih baik dengan mengingat sejarah bangsanya," ujarnya.
Tak hanya itu, kuliner di Indonesia juga memiliki sejarah yang terkandung di dalamnya. Dalam Rijsttafest, dibuka kesempatan bagi pengunjung untuk menikmati 10 sajian khas tersebut secara gratis.
Pengunjung juga dapat mengikuti pembuatan wayang suket yang didampingi oleh seniman asal Yogja, Jantan Putra Bangsa. Pengunjung akan diajak mendengarkan kisah wayang, seluk-beluk wayang suket, hingga pembuatannya dan membawa pulang wayang yang telah dibuatnya masing-masing.
0 comments:
Post a Comment