Berawal dari sebuah pertanyaan yang sangat sederhana, namun susah untuk menjawabnya. Suatu ketika, seseorang mendatangi saya dan bertanya, “untuk apa seseorang menjadi mahasiswa?”. Tentu setiap orang mempunyai jawaban yang berbeda dalam menanggapi pertanyaan ini. Begitu juga dengan saya, yang terlalu bingung untuk menjawabnya. Mungkin banyak alasan dan beragam jawaban yang dapat saya lontarkan, namun tak jua memuaskan hati saya sendiri.
Sebuah rasan-rasan dari seorang teman yang kebetulan tidak dapat menyelesaikan kuliahnya, cukup menyita pikiran saya selama ini dengan pertanyaan yang sempat ia lontarkan. Belum selesai saya menjawab pertanyaan yang pertama, ia menghujani lagi dengan pertanyaan yang serupa. Layaknya seorang yang sedang melakukan wawancara saat melamar pekerjaan.
Saya akan sedikit menceritakan bagaimana pertanyaan itu banyak menyita pikiran. Sampai saat ini pun saya belum mendapatkan jawaban yang dapat memuaskan. Mungkin dengan cerita ini, kita dapat berefleksi lebih jauh dan membantu saya untuk menemukan jawaban yang menarik dan cukup bisa diterima.
Pertanyaan itu seakan menghakimi pikiran saya. Dengan sangat jelas masih terngiang di telinga dan melekat di pikiran. Mengapa kita harus susah-susah menjadi mahasiswa? Bukankah dengan membaca buku saja sudah cukup mendapat wawasan luas laiknya mahasiswa. Tentu hal ini benar, walaupun dikatakan dengan nada guyonan orang kampung, saat itu. Selama berhari-hari aku membenarkan pernyataan itu. Bahkan sampai sekarang pun masih. Kemudian apa gunannya saya kuliah? Seakan-akan saya sudah tidak percaya lagi terhadap institusi yang bernama universitas. Karena harus berkompetisi dengan ratusan bahkan ribuan orang untuk mendapatkan kursi di bangku kuliah. Setelah itu, masih di bebani dengan biaya yang mahal, kadang dapat mencekik leher kita atu memaksa kita untuk mengencangkan ikat pinggang karena harus mengurangi jatah makan demi membayar kuliah.
Terbesit dalam pikiran untuk menjwabab pertanyaan tadi. Dengan kuliah, saya akan mendapat banyak teman mahasiswa yang mugkin dapat berguna dalam hidup saya. Karena semakin banyak jaringan, semakin mudah mengakses sesuatu. Tapi hal ini pun terpatahkan dengan fakta bahwa sebelum kuliah pun saya sudah berteman dengan banyak mahasiswa. Kenapa harus mengeluarkan biaya mahal kalau hanya ingin mempunyai teman mahasiswa. Oh, mungkin kuliah adalah tempat menimba ilmu demi mewujudkan cita-cita. Dasar tolol, jawaban ini sudah kamu lontarkan tadi, itu kan jawaban pertama kali yang terbesit dalam otakmu. Brengsek! Bagaimana saya dapat menghindar dari pertanyaan-pertanyaan ini. Aku takut akan putus asa dan meninggalkan bangku kuliah karena tidak dapat menjawab pertanyaan ini.
Siapa yang dapat membantu saya dalam menjawab pertanyaan ini. Semoga datang sang penyelamat yang membawa sebuah pencerahan. Agar saya dapat menyelesaikan kuliah dengan sempurna tanpa harus bimbang. Terimakasih….
o men ngaya wae,,,,,,,,,,,,ngunu ae digawe mumet,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,ruwet
ReplyDeletehahahaaa
Mesake tenan yo...? Meh nggaya ae ndadak ragat larang!
ReplyDelete