Kepada: Adinda
Kurang lebih, satu tahun yang lalu sapaan itu muncul nyata dihadapanku. Rentetan kata-kata meluncur deras memadati kotak kaca kecil dalam genggaman.
Bait demi bait tak terlewatkan. Bahkan tak sudi aku membaginya kepada manusia, binatang, tumbuhan dan seisi alam semesta ini. Tak kuijinkan mereka semua menikmati kesenanganku melalui kotak kaca kecil itu.
Imajinasiku melesat begitu cepat menembus cakrawala, yang tentu saja dalam keadaan nyata aku tak mampu menggapainya. Aku pun tak peduli jika memang hal ini hanya mimpi indah. Aku sudah cukup bahagia.
Kotak kaca kecil itu telah membuka hal baru di dalam hidupku. Memperoleh kebahagiaan dan mendapatimu dalam pikiranku. Kelak, kita akan berjumpa dalam sebuah peristiwa-peristiwa yang menyenangkan.
Dari kotak kaca kecil ini pula semua isi pikiranku bergejolak. Tak terasa, sebentar lagi usiamu akan menua.
Maaf, jikalau di tahun-tahun sebelumnya aku tak menemanimu dalam melewatkan usia hidupmu. Kali ini, tak kuijinkan siapapun menggangguku untuk menyertaimu melewati masa lalu. Walaupun hanya melalui kotak kaca kecil ini.
Malam ini, semakin larut. Bahkan mendekati pagi, karena hari telah berganti beberapa menit yang lalu. Masih juga aku ditemani kotak kaca kecil, dan hawa hangat ruang sempit kamarku.
Lamat-lamat, kudengar suara ayam berkokok. Tentu ayam Jago. Hal ini mengingatkanku akan simbol angka dari binatang ini. Yang katamu, ini adalah angka kesukaanmu karena bertepatan dengan tanggal kelahiranmu.
Dari kotak kaca kecil ini, aku melihat kamu begitu gelisah meski senyum itu tak bisa hilang dari hiasan wajahmu. Gelisah menanti dan tentu penuh penantian panjang.
Setidaknya, senyum itu akan membawaku memasuki kotak kecil hingga muncul dihadapanmu barisan kata-kata “Semoga panjang umur dan bahagia”, yang sengaja Kutulis sehari sebelumnya.
Jogja, 27 Januari 2012
Bagus banget sajaknya. Tapi judulnya kok gak sesuai sama isinya??
ReplyDeleteSo Sweet Banget dech....i like it :)
ReplyDeleteMas Reinaldo... Emang begitu judulnya, karena memang ak mempercepat satu hari menulisnya...
ReplyDeletemakasih mbak Sweethy Amore :D
ReplyDeleteNggak nyangka, rupanya Den Jantan ini romantis-melo juga. ckckckck *geleng-geleng*
ReplyDeleteGus, blog saya sekarang ganti yang ini. Linknya diganti yak :)
Wah, saya sulit membedakan pernyataan Gus Hilal ini sebuah pujian atau sebuah makian. hehehe
ReplyDeleteok segera ak ganti link-nya Gus...
Mampir...
ReplyDeletekotak kaca kecil itu bermerk mito,, hahhaha,, slamat mengenang ka jantan,,
ReplyDeletewah, kak Juli gawat! :D
ReplyDelete