Anak muda yang peduli terhadap keberadaan wayang suket, salah satunya
adalah anak muda yang bergabung di Komunitas Wayang Benges.
Brilio.net - Wayang suket yang merupakan permainan tradisional asli
Indonesia berbentuk menyerupai tiruan dari wayang kulit, biasanya terbuat dari
rumput atau dalam bahasa Jawa disebut suket.
Zaman dahulu wayang suket dikenal sebagai permainan untuk menyampaikan cerita pewayangan dan pesan-pesan positif kepada anak-anak. Budaya wayang memang sangat melekat di masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang bermukim di daerah Jawa. Karena wayang kulit tidak dapat dipentaskan sembarangan, maka diciptakanlah wayang suket sehingga pewayangan bisa dimainkan anak-anak.
Berbicara perihal wayang suket, maka sosok mendiang Slamet Gundono sangat lekat dengan wayang ini. Setelah kepergian dari Slamet Gundono, kekhawatiran punahnya wayang suket sempat menjadi perbincangan, namun rasanya perjuangan Slamet Gundono tidak berakhir begitu saja sebab masih ada anak muda yang peduli terhadap keberadaan wayang suket, salah satunya adalah anak muda yang bergabung di Komunitas Wayang Benges.
Wayang Benges merupakan lembaga non profit dan independen yang berdiri sebagai bentuk kepedulian atas budaya Nusantara dalam upaya menggali tradisi, khususnya wayang suket.
"Awalnya itu memang saya membuat wayang suket dan akhirnya bertemu beberapa teman seperti Novi dan lainnya, lama kelamaan ketemu teman-teman yang lain yang kemudian sepakat untuk membuat lembaga seni yang fokus untuk melestarikan mainan anak salah satunya wayang suket dan sampai sekarang sering diajak kolaborasi dalam beberapa kegiatan," jelas Jantan Putra Bangsa, manajer operasional komunitas Wayang Benges, kepada brilio.net.
Zaman dahulu wayang suket dikenal sebagai permainan untuk menyampaikan cerita pewayangan dan pesan-pesan positif kepada anak-anak. Budaya wayang memang sangat melekat di masyarakat Indonesia khususnya masyarakat yang bermukim di daerah Jawa. Karena wayang kulit tidak dapat dipentaskan sembarangan, maka diciptakanlah wayang suket sehingga pewayangan bisa dimainkan anak-anak.
Berbicara perihal wayang suket, maka sosok mendiang Slamet Gundono sangat lekat dengan wayang ini. Setelah kepergian dari Slamet Gundono, kekhawatiran punahnya wayang suket sempat menjadi perbincangan, namun rasanya perjuangan Slamet Gundono tidak berakhir begitu saja sebab masih ada anak muda yang peduli terhadap keberadaan wayang suket, salah satunya adalah anak muda yang bergabung di Komunitas Wayang Benges.
Wayang Benges merupakan lembaga non profit dan independen yang berdiri sebagai bentuk kepedulian atas budaya Nusantara dalam upaya menggali tradisi, khususnya wayang suket.
"Awalnya itu memang saya membuat wayang suket dan akhirnya bertemu beberapa teman seperti Novi dan lainnya, lama kelamaan ketemu teman-teman yang lain yang kemudian sepakat untuk membuat lembaga seni yang fokus untuk melestarikan mainan anak salah satunya wayang suket dan sampai sekarang sering diajak kolaborasi dalam beberapa kegiatan," jelas Jantan Putra Bangsa, manajer operasional komunitas Wayang Benges, kepada brilio.net.
0 comments:
Post a Comment