Lembaga Kesenian Wayang Benges Eksplorasi Wayang Suket




Saturday, October 6, 2018


Laporan Reporter Tribun Jogja, Gaya Lufityanti

 

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Melalui Wayang Suket, Komunitas Wayang Benges berupaya untuk mengeksplorasi wayang dan dolanan anak. Mereka pun intens melakukan workshop dan pementasan untuk menggeliatkan lagi wayang di tengah generasi muda.

 

Tidak terbesit di benak Jantan Putra Bangsa beserta teman-temannya untuk membuat komunitas yang spesifik membahas tentang wayang dan dolanan anak.

 

Awalnya, pada tahun 2011 mereka hanya suka kumpul-kumpul dan ingin mengarsip dolanan anak. Rupanya, arsip tersebut sulit ditemukan.

 

Namun upaya dalam melakukan pengumpulan arsip mengundang ketertarikan pihak agar komunitas ini memberikan workshop tentang dolanan anak.

 

Kemudian dipilihlah Wayang Suket yang dinilai sebagai satu permainan yang mudah dibuat dan jarang ditemui di masa sekarang.

 

Wayang Suket merupakan wayang yang terbuat dari suket yang artinya rumput. Bentuk dan karakternya pun dapat disesuaikan dengan kreatifitas pembuatnya.

 

Banyaknya undangan workshop, mendorong komunitas ini untuk melegalkan bentuk organisasinya menjadi lembaga kesenian berbadan hukum pada tahun 2013.

 

Keputusan untuk memformalkan komunitas inipun muncul lantaran banyak problem teknis dari pengundang workshop yang mengharuskan komunitas berbadan hukum.

 

Memiliki bentuk yang formal, membuat komunitas yang kini dikenal sebagai Lembaga Kesenian Wayang Benges ini justru merapikan organisasinya.

 

“Kami akhirnya membuat susunan pengurus yang berisikan enam orang dan berkoordinasi dengan baik jika ada undangan workshop maupun pementasan,” ujar Jantan sebagai Manajer Operasional sekaligus penggagas berdirinya Lembaga Kesenian Wayang Benges ini.

 

Media wayang dipilih mereka sebagai media mengenalkan dolanan anak pada generasi muda dan media nostalgia bagi generasi sebelumnya.

 

Wayang Suket, seperti halnya dolanan anak yang lain, tidak diketahui penemunya, namun karakter bisa diciptakan melalui dolanan tersebut. Wayang inipun bisa mendorong kreatornya untuk menciptakan wayang serta cerita sesuai imajinasinya sendiri.

 

Namun, keberadaan Wayang Suket ini tidak luput dari kritikan. Kritikan seringkali datang dari kalangan orang tua yang menilai bahwa Wayang Suket tidak sesuai pakem dan tidak jelas karakternya.

 

“Wayang Suket ini kan termasuk dolanan anak. Wayang itu kan berkembang, merupakan kesenian yang tidak sekali jadi,” jelas Jantan.

 

Menurutnya, jika wayang dipakemkan, maka wayang tidak akan berkembang. Padahal wayang itu dinamis dan perlu berkembang sesuai jaman. Wayang Golek, Wayang Orang dan Wayang Klitik menjadi contoh bahwa kesenian wayang telah berkembang.

 

“Ada konteks sejarahnya masing-masing, tidak mungkin produk kebudayaan berhenti karena budaya sendiri berkembang,” paparnya.

 

Istilah dinamis ini, lanjutnya, merujuk bukan untuk menandingi, melainkan ingin mengenalkan wayang agar familiar dan diterima masyarakat dengan cara yang menyenangkan.

 

Wayang sebagai tradisi, dulu memang dikenal sebagai hiburan bagi masyarakat. Namun jika masyarakat ingin melihat wayang yang sebenarnya, Jantan menyarankan untuk melihat wayang versi konvensional.

 

Lembaga Kesenian Wayang Benges pun masih ingin mewujudkan cita-citanya untuk terus mengeksplorasi wayang dan dolanan anak.

 

Pemerhati dolanan anak ini pun berkeinginan membuat pementasan menggunakan dolanan anak sesuai porsinya.

 

Dalam show tersebut, dolanan anak yang bisa dimainkan akan dimainkan, dolanan yang bisa mengeluarkan bunyi akan menjadi instrument musik sedangkan dolanan yang properti bisa jadi properti dalam satu panggung.

 

“Selain itu, kami ingin punya sanggar terbuka, dimana setiap orang sudah mahir membuat Wayang Suket bisa mengajarkan ke orang lain, asalkan jangan mengklaim sebagai penciptanya,” tutupnya. (*)

 

 

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Lembaga Kesenian Wayang Benges Eksplorasi Dolanan Anak.

0 comments:

Post a Comment

 

Aku

Powered by Blogger.

Jantan Putra Bangsa adalah seorang Pecinta Kampung, Kretek, Jamu, Rempah, Kopi dan Seluruh Kekayaan Alam Nusantara. Meluapkan kecintaannya itu melalui kata-kata, tulisan, dan kesenian. Bisa dihubungi melalui jejaring social Instagram @Jantanpb maupun melalui surat elektronik jantanmail@gmail.com

Copyright © 2015 • Jantan Putra Bangsa